Langsung ke konten utama

"Bang, ibu-ibu itu jatah saya!"

Halo lagi internet... Selamat hari rabu!

Pagi ini saya akan menceritakan kejadian yang sayang sekali untuk dilupakan. Ok, here we go! 

Ceritanya dimulai dari tadi malam ketika saya pergi ke Citayam untuk mengantarkan hasil pekerjaan laporan ke Bicik (Tante dalam bahasa Lintang). Saya menginap karena saya betul-betul lelah jika harus langsung pulang lagi ke Pamulang.  

Singkat cerita, saya langsung bergegas pulang setelah menunaikan sholat subuh. Saya memilih untuk naik kereta, jelas karena lebih irit dibanding saya naik ojek online. Saya berangkat dari stasiun Citayam bersama para commuters yang akan berangkat kerja ke daerah ibukota.

Suasana berdesak-desakan di dalam kereta tentu saja saya nikmati sebagai ujian kesabaran dan ketangguhan, haha... Untung saya berdesakan di waktu pagi, saat semua orang masih dalam kondisi harum mewangi. Coba bayangkan jika berdesakan di sore hari, habislah saya.. 

Singkat cerita lagi, saya sampai di rumah sudah pukul 9 lebih, saya langsung meluncur ke pasar, berbelanja sayur untuk menu hari ini. Di tengah jalan menuju pasar, terlihat ibu-ibu agak tua yang berjalan sendirian menenteng sebuah tas/dompet, dan saya tebak beliau juga akan pergi ke pasar. Saya berpikir untuk berhenti dan mengajak beliau untuk dibonceng. Saya berpikir terlalu lama,  sampai posisi motor saya sudah jauh di depan ibu-ibu tadi.

Dalam kepala saya tetap terngiang-ngiang kalimat "Kita tidak tau kebaikan mana yang akan mengantarkan kita ke surga, maka ambillah setiap kesempatan untuk melakulan kebaikan". Terketuk hati saya, kemudian saya langsung memutar balik untuk menjemput si ibu-ibu tadi.

Saat saya sudah bertemu lagi dengan beliau, saya lalu memutar balik lagi. Seketika itu juga si ibu-ibu tersandung dan terjatuh! Saya terkejut, jarak saya hanya beberapa meter di belakang ibu itu, hanya dibatasi oleh seorang abang-abang yang mengendarai motor rx king tahun 1997.

Abang-abang pengendara rx king tersebut langsung berhenti dan menolong ibu-ibu itu kemudian membongceng dan mengantarkannya ke pasar.

Saya tertegun, ingin rasanya saya berteriak ke abang-abang itu,  "Baaaang... Ibu-ibu itu jatah sayaaa...!!!! " bagaimana menyesalnya saya telah kehilangan kesempatan mengantarkan ibu-ibu itu. Tapi ya sudahlah.. Mungkin belum rezeki saya untuk mendapat pahalanya.  Dan sungguh menjadi pelajaran di rabu pagi awal januari tahun ini. Jangan pernah berpikir terlalu lama untuk melakukan kebaikan. Sekarang atau kau kehilangan.

Oke, cukup sekian ceritanya... Salam! 

Komentar