Langsung ke konten utama

Ilmu Daging

Di lingkungan pembelajar atau dimanapun tempat orang-orang banyak belajar, saya sering mendengar istilah "ilmu daging". Mereka biasanya bilang begini: "Waah, ini sih ilmu daging banget!" atau "Pertemuan ini isinya daging semua."

Saya merasa mengerti apa yang mereka maksud dengan "daging" itu. Saya merasa paham bahwa yang mereka maksud dengan daging adalah sesuatu yang penting, sesuatu yang berharga, seperti sesuatu yang menjadi sajian utama diantara sajian-sajian lain yang tersedia.

Tapi saya sangat penasaran, darimana asal-muasal istilah itu? Bagi saya, ini adalah istilah baru, setidaknya istilah ini baru saya temui di akhir-akhir masa perkuliahan. Seperti kebiasaan yang sudah sangat mengakar di dalam diri, jika bertemu kata atau istilah baru saya selalu melakukan penelusuran di internet.

Tujuannya tentu agar paham betul arti dan pemakaian kata dan istilah baru itu. Ketika melakukannya untuk mencari istilah ilmu daging, ternyata tak saya temukan satupun tulisan yang membahasnya. Jadi saya bertanya pada seorang teman yang lumayan sering mengucapkan istilah ini.

Menurutnya, ada istilah kulit, daging, dan daging bangett yang sering dibilang ilmu sum-sum. Begini jelasnya, ada ilmu yang hanya sampai di titik pengetahuan, ini disebut istilah 'kulit'nya saja. Dimana ketika kita belajar, tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap diri kita ketika sudah mengetahuinya.

Ada ilmu yang menunjukan pemahaman yang mendalam dan dapat dipakai ketika kita mempelajarinya, ini disebut 'daging'nya. Dan ilmu yang lebih mendalam dari ilmu daging dia sebut ilmu sum-sum.

Mmm, sebenarnya saya nangkep maksudnya. Tapi hati saya masih kurang puas. Masih ada rasa mengganjal dengan istilah ini. Saya penasaran siapa yang pertama kali mencetuskan istilah ini, dan kenapa dia menyebut ilmu daging. Saya ingin mendapat penjelasan yang valid!

Jadi, untuk sedikit mengobati keresahan hati, saya mencoba berkontemplasi. Dan hasilnya, saya menyimpulkan bahwa istilah ilmu daging muncul dari pengibaratan sebuah mangga. Ya, buah mangga yang manis dan segar itu. Ilmu kulit berarti kulit mangga yang di permukaan, ilmu daging berarti daging mangga yang lezat dan lembut dan harum. Dan, ilmu lebih dalam daripada itu adalah bijinya, atau intinya yang membawa gen mangga dan bisa ditanam lalu menghasilkan buah mangga yang baru.

Ya begitulah saudara.. ketika pikiran ini mencoba berkomedi. Baik, saya rasa sampai disini dulu tulisan kali ini. Semoga kamu sehat selalu, dicukupkan segalanya, dan selalu bahagia. Sampai jumpa~

mangga: kulit, daging, dan biji



Komentar