Langsung ke konten utama

Terlalu Banyak Maunya


Ah, ternyata aku telah melupakan banyak hal penting belakangan ini. Ya, beginilah diriku ini, sering sekali lupa, sering sekali terlena. Untunglah Tuhan selalu sayang padaku, bukan karena aku istimewa, tapi karena Tuhan memang maha penyayang. Lagi-lagi aku diberi kesempatan untuk ingat dan sadar, bahwa ada hal tak beres yang sedang terjadi padaku. Maka dari itu, beberapa hari ini aku sengaja mejauhkan diri dari apapun.

Kecuali kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan, aku memberhentikan semua aktivitas yang biasa aku lakukan. Ngerem. Menghentikan dulu laju cepat masuknya informasi ke kepala agar bisa melihat ke dalamnya.

Setelah beberapa hari, pikiranku mulai menjernih. Permasalahan-permasalahan yang menjerat belakangan ini mulai nampak jelas, mulai terlihat satu-persatu. Mulai dari permasalahan jasmani berupa makan yang semakin tak terkontrol, jadwal olahraga yang hanya tinggal jadwal. Ah, aku juga sudah melewatkan 2 kali jadwal donor darah.

Sudah dua bulan lebih blog ini tidak memposting satu tulisan pun. Ternyata belakangan ini hari-hariku menjadi tidak seproduktif sebelumnya. Setelah direfleksi lagi, ada banyak sekali penyimpangan-penyimpangan rencana yang terjadi. Banyak rencana yang terbengkalai dan banyak agenda yang terlewatkan.

Dari perenungan yang telah kulakukan, ternyata benar yang dikatakan banyak orang, bahwa di dunia digital sekarang ini aku cenderung sulit untuk fokus. Ya.. dalam kasus sekarang, aku punya algoritma jelajah digital yang bagus. Jadi tentu aku terpapar banyak hal menarik yang ingin ku pelajari. Banyak kutemui hal bermanfaat dan mulia yang ingin aku lakukan. Aku selalu dibanjiri berbagai informasi yang membuatku jadi banyak maunya.

Aku ingin mengerjakan ini dan itu. Mau mempelajari yang ini dan yang itu. Karena terlalu banyak yang direncanakan, jadinya malah tidak fokus. Mau ini duluan, tapi takut kehilangan yang itu. Ingin melakukan yang ini, tapi takut melewatkan kesempatan yang itu. Bukannya mulai bekerja, aku malah terjebak dalam kebimbangan. Malah tidak bisa memprioritaskan kegiatan.

Terlalu banyak yang dimau, banyak yang ingin dilakukan. Banyak yang direncanakan tapi tidak ada yang benar-benar dikerjakan. Pada akhirnya tidak ada satu pun yang selesai. Bayangkanlah, aku mengejar dan ingin menangkap banyak bebek sekaligus? Percuma, dan yang kudapat hanya lelah dan tangan hampa.

Tentu ini bukan hal baik. Sekarang saatnya bersih-bersih dan merevisi semua rencana ku. Mengatur ulang dan menyegarkan kembali kegiatan dan aktivitasku. Memilah-milih lagi mana yang benar-benar penting, dan mana yang hanya terlihat penting. Ya, beginilah hidup kan?

Komentar