Dulu saya mudah sekali melakukan penilaian terhadap orang lain hanya dengan melihat penampilannya. Saat itu manusia terasa sederhana, mudah ditebak. Sekarang semuanya terasa rumit, saya tidak bisa judging seseorang hanya dengan melihat penampilannya atau cara bicaranya atau apa yang dia bicarakan atau apa yang dia lakukan. Mereka bisa berubah dalam semalam, mereka menyimpan banyak rahasia.
Kadang saya juga merasa sangat asing dengan wajah sendiri, merasa asing dengan tangan sendiri, semakin ditatap semakin merasa asing. Lalu saya bertanya-tanya siapa sebenarnya saya ini? Apa sebenarnya saya ini?
Apakah saya adalah sebentuk tubuh yang kebetulan mempunyai kesadaran atau saya adalah suatu kesadaran yang tertanam dalam sebentuk tubuh?
Saya memikirkan pertanyaain ini sepanjang perjalanan menuju kantor namun masih meragukan kesimpulan yang sudah terbentuk. Dengan berbagai alasan ditambah kemungkinan-kemungkinan, saya semakin bimbang.
Aku adalah sinyal-sinyal yang menghidupkan otakku, membentuk kesadaran hatiku, dan dibungkus oleh sebongkah tubuh.
Komentar
Posting Komentar