Dulu sebelum sekolah dan usiaku masih dibawah 5 tahun, aku punya seorang teman bernama Dora.
Dora berusia sekitar 4 tahun lebih tua dariku. Dora adalah bocah laki-laki berkebutuhan khusus. Tubuhnya normal, mentalnya lah yang bermasalah. Dia berkelakuan seperti anak berumur 3 tahun.
Omongannya tidak jelas, lidahnya selalu mengucapkan kata-kata aneh yang tidak bisa dimengerti orang normal. Semua kata yang keluar dari mulutnya berawalan "heng" atau "ha".
Misalnya, "hakan" artinya makan. "hengbin" artinya mobil. "hayek" artinya air. Tapi aku bisa mengerti banyak kata yang diucapkan Dora. Dia sering sekali datang ke rumah kami karena kami punya pohon jambu. Dia sering minta jambu, sering sekali, nyaris setiap hari.
Kata orang-orang, Dora lahir tidak normal. Dia sakit-sakitan sejak bayi. Bahkan dia didiamkan saja oleh keluarnya yang sudah putus asa. Dia sudah sempat tidak dipedulikan, bahkan sampai dikerubungi lalat. Tapi ternyata Dora masih bernapas, dia tetap bertahan. Dora membuktikan bahwa dia punya keinginan yang keras untuk tetap hidup.
Dora mengisi hari-harinya dengan kegiatan yang tidak biasa. Dia bebas melakukan apa saja karena keluarganya cenderung tidak perduli padanya.
Dora selalu bangun pagi-pagi dan memberi makan anjingnya. Tak jarang dia juga ikut makan satu piring bersama anjing itu. Dia senang sekali main air, dia suka menangkap ikan tanah di empang belakang rumahnya, dia senang meneriaki dan mengejar mobil besar yang lewat di jalan.
Dora paling senang ketika musim hujan datang. Dia suka mengikuti kemana air hujan mengalir sampai ke ujung selokan di ujung desa. Kadang dia berjalan sampai berjam-jam. Dia tidak takut apapun, dia tidak takut bertemu ular atau biawak. Dia juga tidak takut bertemu orang gila atau diculik orang jahat.
Dora senang bermain denganku. Sebenarnya dia senang bermain dimana saja, tapi kebanyakan orang menyuruhnya pergi dan tidak mau dekat-dekat dengan dia. Aku tidak begitu, aku juga senang bermain dengan dia karena dia selalu menurutiku. Sebenarnya karena aku juga tidak punya teman lain.
Kami lumayan akrab dulu. Dora memanggilku dengan "hengmén". Maksudnya adalah Méni, semua orang memanggilku Méni saat itu. Dora memanggil kakakku dengan "hengmen cak" maksudnya adalah Meni besar. Dia tidak mau memanggil nama kakakku. Jadi dia menyematkan namaku dan menambahinya dengan kata "besar" karena kakakku lebih besar dariku.
Dulu aku merasa biasa saja ketika berteman dengan Dora. Aku tidak pernah berpikir ada masalah, toh kami berdua sama-sama senang saat bermain bersama. Tapi banyak orang lain yang mengejekku karena mau bermain dengan Dora. Tapi aku tidak perduli, kami tetap berteman.
Aku tidak lagi bermain bersama Dora ketika mulai masuk sekolah. Aku tinggal di rumah nenek saat SD. Aku jarang pulang ke rumah kedua orang tuaku. Orang tuaku lah yang sering mengunjungi aku di rumah nenek.
Kabarnya, Dora juga masuk sekolah ketika aku masuk sekolah. Dia baru masuk kelas 1, padahal umurnya sudah lebih dari 9 tahun. Aku mendengar beberapa cerita bahwa Dora sering diperlakukan tidak adil. Aku sedih mendengarnya.
Sesuatu yang ajaib dari Dora adalah, dia tidak pernah sakit (mungkin karena jatah sakitnya sudah dia habiskan sewaktu bayi). Dan Dora tidak pernah sedih. Dia kadang menangis karena dimarahi orang-orang, tapi dia tidak sedih. Dia kadang menunjukan marah ketika diperlakukan tidak adil, tapi dia langsung bisa bersikap biasa saja seolah tak ada yang bisa menyakitinya.
Mungkin karena jiwanya sedang terbang entah kemana dan tak pernah menetap sejak dia lahir. Dia tak pernah perduli dengan hari kemarin atau hari esok. Bahkan dia tidak sadar kalau dia sedang hidup hari ini. Jiwanya tak pernah terlihat. Yang aku ingat, dia selalu nyegir seperti monyet. Monyet yang menyenangkan dan bersahabat (jangan salah paham, aku senang dengan monyet, tidak ada yang salah dengan monyet).
Kini, setelah diingat-ingat lagi. Aku mulai mengerti kenapa banyak orang yang tidak mau dekat-dekat dengan Dora.
Dan aku senang karena dulu aku telah memperlakukan Dora dengan baik. Aku bangga pada diriku yang bisa berteman dan bersikap biasa saja pada Dora. Aku tidak menganggap Dora aneh seperti yang dilakukan semua orang.
Kini aku tidak tau kabarnya. Semoga dia selalu senang seperti biasanya. Semoga dia selalu baik seperti yang aku kenal dulu.
sumber gambar: gambar.modebaca.com
Komentar
Posting Komentar