Haloo lagi internet! Selamat pagi kalo bacanya pas pagi..
Oke tanpa berbasa-basi panjang, kali ini saya akan review buku lagi. Sebuah buku terbitan indi yang berjudul Heal Yourself: Untukmu yang Pernah Terluka. Penulisnya adalah mbak Novie Octaviane Mufti, seorang lulusan psikolog yang sekarang lagi menempuh pendidikan magister profesi psikologi.
Buku ini saya beli pre-order sejak sekitar bulan Oktober 2019. Dan baru sampai ke tangan saya sekitar pertengahan November 2019. Harganya standar saja, yaitu Rp 78.000; ditambah ongkir jadi sekitar 90 ribuan. Saya membaca buku ini secara maraton saja, mulai saat bukunya pertama dateng sampai selesai tadi malam.
Secara fisik, buku ini berbentuk buku pada umumnya. Dengan tebal 270 halaman + XVII, Heal Yourself memiliki panjang 20 cm dan lebar 14 cm. Sangat nyaman untuk dibaca sambil rebahan, hehe..
Buku ini adalah buku ke-7 mbak Novie, dan kali ini beliau menghadirkan sisi yang selama ini belum pernah muncul dalam karya-karya beliau, yaitu dunia kesehatan mental. Buku ini berisi kumpulan artikel mengenai luka-luka dan hikmah di baliknya dari perspektif psikologi Islam.
Isi buku terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Heal Yourself #1, Heal Yourself #2, dan Heal Yourself #3: Luka ketiga. Dalam setiap bagian terdapat beberapa artikel mengenai kejadian-kejadian sehari-hari yang mengganggu mental kita sampai trauma yang terlalu membekas bagi yang mengalaminya.
Dari buku ini, sedikit banyak saya mulai belajar tentang kesehatan mental. Belajar tentang bagaimana mengelola respon dan emosi terhadap segala peristiwa yang terjadi. Belajar tentang apa yang sebenernya terjadi saat kita disakiti atau bahkan menyakiti orang lain.
Setelah membaca buku ini, saya merasa ternyata banyak sekali pengelolaan emosi yang perlu diperbaiki di dalam diri saya. Mudah-mudahan ini bisa menjadi pembelajaran yang sangat membekas bagi saya atas izin Allah.
Banyak sekali bagian-bagian yang saya tandai di buku ini. Tapi yang menurut saya cukup penting adalah tentang menjadikan pengalaman sebagai guru. Katanya pengalaman itu adalah sebaik-baiknya guru, tapi sebenernya nggak juga.
Bapak Asep Haerul Gani, seorang psikolog pernah bilang bahwa semua orang punya pengalaman. Tapi nggak semua pengalaman bisa menjadi guru, kecuali jika kita melakukan refleksi terhadap pengalaman tersebut.
Oke, sekian aja ya review kali ini. Penasaran nggak sama isi lengkap bukunya? Kalo iya, silahkan langsung aja order bukunya di instagram @healyourself.id. Sampai jumpa di cerita-cerita lainnya~
Komentar
Posting Komentar