Sejauh yang bisa saya ingat, rasanya sudah lama sekali saya menginginkan seorang teman baik. Teman yang efisien dan berpengetahuan luas, berani bertindak dan suka tantangan, mau menegur bila saya salah, tidak segan menyeret dan memaksa bertaubat ketika saya sedang tidak waras, menganggap saya berarti, setia, selalu bertumbuh, punya attitude yang baik, dan sebagainya. Saya berpikir bahwa akan sangat nyaman bila memiliki teman baik. Orang yang bisa kita percaya nyaris 100%, dan begitu pula sebaliknya.
Saya memasang banyak sekali kriteria untuk orang yang boleh menjadi teman baik. Ya, saya sepemilih itu. Sebagai manusia normal, tentu saja kita menginginkan semua yang baik-baik. Namun kelirunya, saya malah fokus pada hal-hal yang tidak bisa saya kendalikan. Saya menginginkan ini dan itu pada orang lain, menuntut banyak hal, tanpa menyadari bahwa diri saya sendiri masih banyak kurang ini dan itu.
Saya kembali berpikir, berani-beraninya saya menginginkan banyak kualitas pada orang lain sedangkan saya sendiri tidak mempunyai kualitas itu! Ya wajar saja kalau selama ini saya tidak punya teman baik seperti yang saya mau, tentu karena saya pun belum sebaik itu.
Jadi, jika saya menginginkan satu atau beberapa teman dengan kualitas tertentu, terlebih dahulu saya harus menjadi seseorang dengan kualitas itu. Jadilah teman yang baik bagi seseorang, menjadi sosok teman yang diri kita inginkan, intinya itu. Namun pada akhirnya, pertemanan baik cuma bisa terbentuk oleh kerelaan untuk saling memahami, saling mengerti.
"Mencari teman yang baik itu, susah. Namun, yang lebih susah adalah menjadi teman yang baik."
Komentar
Posting Komentar