Langsung ke konten utama

Ta'limul Mut'allim


Oke, sekarang jam 21:25. Kalau saya mau tidur cepat, saya masih punya 35 menit untuk menulis review buku yang baru saja selesai saya baca ini. Judulnya Ta'limul Muta'allim, Pentingnya Adab Sebelum Ilmu, tulisan Imam Az-Zarnuji. Buku ini diterbitkan oleh Aqwam, cetakan ke 12, Juni 2021. Secara keseluruhan buku ini punya 272 halaman.

Pertama kali dalam hidup saya membaca buku yang banyak sekali keterangan dan catatan sumbernya. Mungkin ini yang disebut adab sebelum ilmu, jadi buku ini menuangkan segala sumber dan rujukan dengan sangat lengkap. Kalau dikira-kira, mungkin sebenarnya buku ini tebalnya tidak sampai 100 halaman. Bisa dibaca sehari saja kalau niat.

Buku ini membahas 13 pasal dalam menuntut ilmu. Yaitu:
  • Definisi Ilmu, fikih, dan keutamaannya
  • Niat (ketika belajar)
  • Memilih ilmu, guru, dan kesabaran dalam belajar
  • Takzim terhadap ilmu dan ahli ilmu
  • Giat, rajin, dan semangat
  • Memulai belajar, ukuran, dan urutannya
  • Bertawakal
  • Masa belajar
  • Kasih sayang dan nasihat
  • Memetik pelajaran dan adab mengambil faedah ilmu
  • Sikap wara' pada masa belajar
  • Hal-hal yang memudahkan hafalan dan yang menyebabkan lupa
  • Hal-hal yang mendatangkan dan menjauhkan rezeki, memperpanjang dan mengurangi usia
Menurut saya ini adalah buku yang ringan tapi dalam. Membacanya mudah saja karena bahasanya sederhana dan mudah dipahami. Tapi untuk mendapatkan makna yang sebenarnya, buku ini perlu dibaca-baca ulang.

Di setiap pasal yang dibahas dalam buku ini, terdapat banyak syair-syair yang menekankan betapa pentingnya kegiatan belajar dan menuntut ilmu dalam hidup. Syairnya berasal dari bahasa arab yang tidak saya mengerti. Walau ada terjemahannya, saya yakin akan lebih bermakna kalau saya mengerti syair itu dalam bahasa aslinya.

Berikut adalah beberapa kalimat dan syair yang saya tandai dalam buku ini:

Diantara wujud mengagunkan ilmu adalah menghormati teman dan juga pengajar. Mencari perhatian adalah perbuatan yang tidak dibenarkan selain dalam menuntut ilmu.

Seyogyanya serang penuntut ilmu menyimak semua ilmu dan hikmah dengan penuh pengagungan dan penghormatan, meskipun ia telah mendengarkan seribu kali permasalahan yang sama dan kalimat yang sama.

"Wahai diri, jangan bermalas-malasan dan menunda urusan. Jika tidak, tetaplah tinggal di jurang kehinaan. Tak pernah kulihat, para pemalas mendapat keuntungan selain sesal dan keinginan yang tak terwujud."

"Orang-orang bodoh itu sudah mati sebelum kematiannya. Dan orang-orang alim itu tetap hidup meskipun sudah mati."

"Kebodohan adalah kematian sebelum kematian pemiliknya. Jasad mereka adalah kuburan sebelum dikuburkan. Orang yang hidup tanpa ilmu ibarat orang mati. Tidak ada lagi kebangkitan baginya pada hari kebangkitan."

Seorang penuntut ilmu harus bersungguh-sungguh untuk memahami pelajaran dari Sang guru, yakni dengan merenungkan, memikirkan dan sering mengulang-ulangnya

Seorang penuntut ilmu harus berpikir sebelum berbicara agar bicaranya benar. Ucapan itu laksana anak panah, maka harus diluruskan terlebih dahulu dengan memikirkannya sebelum diucapkan supaya tepat.

Jagalah dirimu dari ghibah dan bergaul dengan orang yang banyak bicaranya. Orang yang banyak bicara itu mencuri umurmu dan menyia-nyiakan waktumu.

"Siapa yang sibuk dengan sesuatu yang tidak bermanfaat, maka akan kehilangan sesuatu yang bermanfaat."

Baik, sampai sini saja ya review bukunya kali ini. Sampai jumpa di review buku lainnya~

Komentar