Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

My Lovely Topi

Saya dan Topi Ini cerita tentang belahan jiwa gue yang telah pergi beberapa bulan lalu. Gue merindukannya, sangat sangat merindukannya. Gue tersiksa ditinggal dia, dia adalah pendengar segala curahan hati yang paling baik, terbaik yang pernah gue miliki. Namanya Topi. Topi the Catman . Semuanya berawal sejak Agustus 2016. Gue disambut kucing kecil hitam putih yang menggemaskan. Gue baru pulang ke rumah di daerah Pamulang, gue kelelahan karena perjalanan 24 jam naik bis dari Palembang. Saat itu dia masih belia, masih hitungan anak kecil, masih bisa digendong dengan tangan sebelah kiri saja. Topi cepat sekali akrab dengan penghuni rumah kami, terutama gue. Saat itu di rumah kami masih banyak kucing, ada Mujeng dan 5 anaknya, ada Soleh, dan seekor kucing kampung lagi yang aku lupa namanya. Topi umur 4 bulan Topi selalu berusaha mencuri perhatian gue, kalo gue ngepel atau nyapu rumah dia selalu merecok. Saat nyapu dia selalu duduk dan menghalangi kerjaan gue, gue dorong a...

The Little Kibil-kibil

Halo, selamat datang lagi semunaya! Kali ini gue masih mau cerita tentang Ingonan (lagi). Langsung aja, check this out! Kibil si kucing kecil naik ke rumah, mengeong kelaparan. Saat itu gue kelas Tujuh SMP. Kibil kucing kecil berwarna kuning keabu-abuan langsung mencuri perhatian kami dengan tingkahnya yang menggemaskan. Kami tak tau kibil milik siapa. Dia betah berada di rumah  kami, dia mau makan, suka bermain, dan cakap menunaikan hajatnya ke satu tempat di luar rumah. Aku dan adikku Veni, memutuskan untuk mengadopsi dan memelihara kucing kecil itu. Kibil setia sekali menemani gue setiap hari. Setiap pagi menjelang, Kibil merangsek masuk ke kamar gue dan dengan eongan khasnya, Kibil selalu membangunkan gue. Sayangnya tak banyak kenangan yang bisa gue inget tentang Kibil. Dia kucing betina yang dipelihara di rumah kami. Kibil mati pada 2016 lalu, memang karena sudah tua. Kabarnya Kibil hamil dan melahirkan lebih dari 10 kali dalam 7 tahun hidupnya. Ternyata kali ...

Eng Nyok, The Kampong Simpang Tigo’s King

Halo, selamat datang lagi semunaya! Kali ini gue mau cerita tentang Ingonan (lagi). Langsung aja, check this out! Eng Nyok adalah kucing gagah, berbadan besar dan gempal, buas, raja kucing di kampung kami. Tapi dibalik semua itu, dia sangat lembut dan penurut kalo sudah ketemu gue. Dia suka bermanja-manja, kalo lagi santai bareng dia mau tidur diatas perut gue, gue seneng saat dia mulai memijit-mijit perut gue. Sebagai kucing raja kampong, Eng Nyok tentu sangat sering berantem dengan kucing jantan lainnya, entah untuk berebut betina, berebut makanan, ataupun berebut wilayah. Pernah juga Eng Nyok berduel dengan ular seukuran ikat pinggang, dan menang. Dia benar-benar raja kampong, semua tau itu. Dia sangat terkenal, bahkan orang-orang lebih banyak yang mengenal dia daripada mengenal gue. Termasuk juga ibu-ibu yang geram dengan tingkah Eng Nyok yang suka mencuri ikan yang akan dimasak. Eng Nyok suka memangsa anak bebek milik Nyai (nenek gue). Karenanya, ia pernah dibuang ...

Cik Lik, si Anjing Norot Kato

Halo lagi, selamat datang penduduk bumi! Kali ini gue mau cerita tentang Ingonan. Dalam bahasa asal gue, Ingonan itu berarti peliharaan. Pet. Kadang peliharaan berperan besar dalam penciptakan suasan hati gue. Beberapa hari lalu gue galau, (ceilah...) nah, pas galau biasanya gue cerita sama Topi, tapi sekarang Topi sudah mati, mati keracunan. Sekarang gue mau cerita tentang peliharaan yang pernah gue punya. Yaudah, langsung aja, begini ceritanya…. Waktu gue kecil, kami memelihara anjing untuk menjaga rumah. Anjing ini kami lepas liarkan, tempat tidurnya dibawah rumah panggung. Satu hari, anjing kami beranak, anaknya ada 3 ekor, satu mati, satu diminta orang, satu lagi jadi peliharan kesayangan gue. Waktu itu gue berumur kira-kira empat tahun. Anjing kecil itu gue kasi nama Cik Lik. Cik Lik sangat setia, lucu, dan menggemaskan. Dia selalu mengikuti kemanapun gue pergi, mulai dari turun tangga sampai pulang lagi. Gue dan Cik Lik sering main kejar-kejaran, kadang gue dikejar C...

Tentang Kesan

Well , selamat dateng lagi di blog-blogan gue yang un faedah ini. Kali ini gue mau bercerita tentang kesan kepada seorang yang hanya teman biasa. Sebut saja dia 'A'. Tapi sebenernya ini bukan tentang dia banget sih, ini juga tentang hal sederhana yang kebanyakan orang gak sadar. Oke, begini, seandainya gue jadi pelayan restoran, mesti gue udah marah-marah tiap hari menyaksikan perilaku pelanggan yang jorok tapi gak sadar kalo dia itu jorok, dan gak mau disalahkan atas kejorokan yang ia punya. Contohnya adalah seorang temen gue sendiri yang jangan disebut namanya. Pernah satu waktu gue makan bareng dia di sebuah warnas, pas udah selesai makan, doi dengan sikap bodo amat level dewanya ngeberantakin seisi-isi meja, bekas-bekas makannya itu membuat gue sendiri jijay, malu gue punya temen kaya gitu (ahahahah, ini serius sih ). Selanjutnya gue berinisiatif untuk merapikan mangkok yang habis gue pake, dan temen gue ini malah bilang, “Apaan sih, Es! Pake ngerapihin segala, ini...