Saya dan Topi Ini cerita tentang belahan jiwa gue yang telah pergi beberapa bulan lalu. Gue merindukannya, sangat sangat merindukannya. Gue tersiksa ditinggal dia, dia adalah pendengar segala curahan hati yang paling baik, terbaik yang pernah gue miliki. Namanya Topi. Topi the Catman . Semuanya berawal sejak Agustus 2016. Gue disambut kucing kecil hitam putih yang menggemaskan. Gue baru pulang ke rumah di daerah Pamulang, gue kelelahan karena perjalanan 24 jam naik bis dari Palembang. Saat itu dia masih belia, masih hitungan anak kecil, masih bisa digendong dengan tangan sebelah kiri saja. Topi cepat sekali akrab dengan penghuni rumah kami, terutama gue. Saat itu di rumah kami masih banyak kucing, ada Mujeng dan 5 anaknya, ada Soleh, dan seekor kucing kampung lagi yang aku lupa namanya. Topi umur 4 bulan Topi selalu berusaha mencuri perhatian gue, kalo gue ngepel atau nyapu rumah dia selalu merecok. Saat nyapu dia selalu duduk dan menghalangi kerjaan gue, gue dorong a...
Hanya catatan-catatan Esnida Oktavia