Langsung ke konten utama

Kejutan dan Respon Asing





Haloo lagi pemirsa, kali ini gue akan bercerita  tentang satu sisi diri gue yang baru gue tau. Tentang bagaimana respon tubuh gue terhadap sebuah kejutan, yang literally bener-bener membuat gue terkejut, sesuatu yang tak terduga.
Ceritanya kita mulai dari saat gue menginap di rumah Ratna, seorang sepupu yang ada di Palembang. Kejadiannya masih baru-baru ini, mungkin satu atau dua bulan lalu. Hari itu kamis, malam jumat. Gue asik bercerita dan berbincang panjang lebar bersama Ratna sampai larut malam. Tepat jam 00.00 gue memutuskan untuk pergi ke toilet. Kami bercerita di kamar atas sedangkan posisi toilet ada di lantai bawah. Gue turun seorang diri, Ratna tetap di kamar.
Gue menuruni tangga dengan santai bersama kepala yang sibuk memikirkan topik obrolan bersama Ratna tadi. Saat kaki gue menginjak lantai bawah, gue dibuat terkejut oleh suara bicik (bahasa Lintang: tante) Laila. Beliau menatap kearah gue sangat tajam, gue heran, beliau berteriak, “Astagfirullah! Laa… Illa Ha Illallah...!!!” Gue disergap panik, takut, dan rasa-rasa tak terdefinisikan. Mulut gue kelu, dada sesak, tangan gemetar, gue seperti ingin menangis dan ingin marah, gue ingin lari menyelamatkan diri tapi gak bisa melakulan apa-apa. Secara otomatis gue berpikir ada mahluk gaib di belakang gue yang membuat bicik Laila semelotot itu. Sedetik kemudian gue langsung barbalik kearah punggung, memastikan apa yang ada di belakang gue, ternyata tidak ada. Gue berpikir cepat, gue panik dan ketakutan, gue gak melihat apa-apa di belakang sedangkan bicik Laila tetap menatap ke arah gue dengan tajam.
Gue membayangkan ada mahluk besar seperti Hulk berwarna hitam, berbulu tebal, bermata merah menyala, dan bertaring panjang sedang berdiri dan bersiap menerkam gue dari belakang. Bicik Laila benar-benar memandang kearah gue dengan mata nanar tak berkedip dan juga rasa takut. Sedetik kemudian dengan dada bergemuruh, gue langsung mendekati bicik Laila lalu mandekap kedua bahunya dan mengatakan berulang-ulang “Ini Meni! ini Meni! ini Meni! bicik Laila ini Meni!!” Bicik Laila tersadar dan berkata.. “ooy Meni.. Astagfirullah haladzim..” Lalu langsung masuk ke kamarnya dan kembali tidur.
Fuihh.. kecemasan gue mulai mereda. Gue tetap pada tujuan awal yaitu kamar mandi. Setelah menyelesaikan urusan, gue kembali ke kamar atas dan menceritakan yang barusan terjadi pada Ratna. Gue pikir Ratna akan terkejut dan ikut merinding, namun dia malah tertawa terbahak-bahak. Lalu menjelaskan ke gue kalo itu hanya mimpi bagi bicik Laila. Ternyata bicik Laila memang sering berjalan sambil mengigau saat tidur jika sedang sangat lelah.
Esok harinya gue menceritakan kejadian semalam pada bicik Laila. Respon yang gue dapat sama seperti respon Ratna, bicik Laila tertawa terbahak-bahak dan bilang kalo beliau gak tau apa-apa, beliau gak inget apa-apa. Huh.. lega sekali gue.. gue pikir bicik Laila memang melihat mahluk gaib tadi malam.
Kemudian dari kejadian tersebut gue berpikir tentang bagaimana ternyata respon tubuh gue ini terhadap kejutan tadi malam. Sebegitu terkejutnya gue, sebegitu paniknya gue, sampai benar-benar mematung dengan otak berputar luar biasa cepat, otak gue bekerja cepat memikirkan banyak hal bersamaan dengan itu rasa takut dan panik membuat badan kaku, tangan kaku, lidah kelu, napas sesak, kaki tak bisa digerak. Selama gue bisa mengingat, baru kali ini gue mengalami kejadian seperti ini. Gue menemukan satu lagi sisi diri ini yang sebelumnya gak gue kenal. Sekaligus gue coba menanggulanginya, gue mencoba melatih diri untuk merespon kejutan dengan tenang dan terkontrol. 
Yup, cukup sekian dulu cerita-cerita unfaedah untuk dibaca kali ini. Sampai jumpa di cerita-cerita selanjutnya.

Komentar