Langsung ke konten utama

Mojuk Yuk!

Haloo internet!
Kali ini saya akan bercerita tentang mojuk, alright, here we go!

Saya awali cerita kali ini dari pengalaman saya yang selalu gagal dalam berkompetisi. Kalo dinget-inget, saya ini satu kali pun nggak pernah menang dalam berkompetisi. Dulu saat masih SD saya ikut lomba makan kerupuk lalu kalah, ikut lomba lari juga kalah, lomba senam pramuka dan kalah, bertanding bola volley juga kalah, lomba cerdas cermat juga kalah, lomba main karet dengan teman pun saya kalah.

Beranjak ke usia SMP, ikut lomba membuat tandu dan saya kalah lagi, lomba baris-berbaris juga kalah, lomba pidato juga kalah, lomba tari tradisional juga kalah, ikut olimpiade sains juga kalah, lomba kelas terbersih pun kelas saya kalah. Entah mengapa selalu begitu, padahal saya sudah berusaha.

Lanjut ke usia SMA, saya ikut lomba pidato lagi lalu kalah lagi. Ikut lomba vocal grup juga kalah, ikut lomba 17an kalah. Lomba menulis essay kalah, menulis skenario film juga kalah. Lomba akuntansi juga kalah. Ikut olimpiade sains lagi, juga kalah lagi. Btw walaupun ujung-ujungnya kalah, dulu saya sempat mewakili kota Bogor dalam olimpiade sains mata pelajaran Geografi di Bandung.

Lanjut ke masa kuliah, saya apply beasiswa lalu ditolak. Ikut lomba essay beberapa kali, penyisihan pun sering nggak lolos. Kirim tulisan buat kegiatan volunteering nggak diterima juga. Ikut lomba business plan, juga nggak berhasil. Pada intinya ikut lomba apapun saya tidak pernah menang.

Kadang saya juga bingung mengapa bisa seperti itu. Saya sudah berusaha, rasanya saya sudah memilih medan lomba yang sesuai, sudah menganalisis dan melakukan peningkatan pada diri dan kemampuan saya. Kadang saya agak sedih, di sekeliling saya ada banyak sekali orang yang dengan mudahnya bisa run on track yang mereka inginkan. Kadang saya berpikir, saya ini memang bodoh atau bagaimana?

Tadi pagi saya membaca sebuah artikel yang menjelaskan apa itu mojuk. Buat kalian yang belum tau, mojuk adalah sejenis bambu asal Tiongkok yang ketika ditanam sampai waktu yang lama hanya berupa tunas kecil. berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan sampai tahun kelima tingginya tak lebih dari 1 meter. Batangnya nggak mati sih, tapi nggak tinggi-tinggi. Nah, barulah pada tahun ke-5, bambu mojuk ini bertumbuh dengan pesat. Sehari dia bisa bertambah tinggi puluhan centimeter sehingga tingginya bisa lebih dari 25 meter.

So, ilustrasi bambu mojuk ini pengen menunjukkan bahwa ada yang namanya 'sukses' ada yang namanya 'proses'. Bahwa yang namanya tumbuh itu bukan hanya apa yang terlihat di luar, bahwa yang namanya tumbuh itu bukan hanya apa yang terlihat di permukaan. Bahwa yang namanya tumbuh itu bukan hanya ketika punya banyak piala.

Bisa jadi saya adalah sejenis mojuk yang butuh waktu yang tidak normal untuk bisa unjuk gigi. Semua orang punya cara unik masing-masing untuk bisa bertumbuh. Semua orang sebenernya punya sirkuit hidupnya sendiri, dan saya juga begitu. Saya hanya harus menjadi diri saya sendiri dan mengembangkannya setiap hari. Menambah teman, menambah keterampilan baru, menambah pengetahun, dan sebagainya.

Alright guys, itu dia cerita mojuknya. Sampai jumpa di cerita-cerita lainnya.

Bambu mojuk

pic by: https://bit.ly/30bw0EY

Komentar