Langsung ke konten utama

Kamu Dan Perasaanku Yang Aduh..

Nonton teater "Kamu dan Perasaan-perasaanku yang Aduh"

Oke internet, kali ini saya akan cerita tentang pengalaman saya menonton pertunjukan teater. Mungkin bagi kebanyakan orang di sekeliling saya menonton teater nggak terlalu asyik dibanding menonton film di bioskop atau pergi ke wahana bermain seperti Dufan.

Bagi saya teater adalah hiburan tersendiri yang tidak bisa dibandingkan dengan yang lain. Saya sangat suka menyaksikan live action dan live panggung yang disajikan. Saya termasuk orang yang kagum dengan kerja tim belakang panggung sebuah pertunjukan teater. Mereka cepat, mereka tepat, dan mereka lincah. Nggak kebayang deh gimana jadinya sebuah pertunjukan teater kalo mereka nggak profesional.

Pertama kali saya nonton teater itu dulu pas awal-awal masuk SMA. Saya diajak temen saya ke festival apa gitu (saya lupa) di kota Bogor. Kami nonton teater yang berkisah tentang kehidupan sodara-sodara jauh kita di jalur Gaza. Pertunjukan itu sangat berkesan di hati saya, entah karena ceritanya, entah karena penyajian yang sangat epik, entah karena kenorakan saya yang baru pertama kali saja. Sejak saat itu saya menobatkan pertunjukan teater sebagai salah satu kesukaan saya. Saya mulai ketagihan, dan pergi ke semua pertunjukan teater yang masih bisa saya jangkau waktu itu.

Tapi nggak tau kenapa semenjak saya masuk universitas pada tahun 2015, saya tidak pernah lagi menonton teater. Lebih tepatnya saya sudah tidak suka lagi jalan-jalan ke luar rumah. Kehidupan saya hanya berkutat di buku dan internet. Saya hanya membaca dan menonton di rumah. Saya sangat jarang bersenang-senang di luar. Bukan hanya teater, saya juga tidak pernah lagi pergi ke bioskop, ke taman hiburan ataupun tempat-tempat lain. Sepertinya saya menderita sindrom rebahan alias menjadi penganut kebiasaan mager (males gerak).

ya.. gitu deh pokoknya..

Satu tahun lalu saya kembali nonton teater. Itu juga karena pertunjukannya ada di kampus dan penulis naskahnya adalah teman KKN. Tidak terlalu berkesan karena saya duduk di posisi lumayan belakang sehingga menyulitkan pandangan ke panggung ditambah sistem suaranya juga tidak ditampilkan secara maksimal.

Kabar barunya, baru kamarin malem saya kembali nonton teater. Alasan saya dateng masih karena pertunjukannya digelar di kampus dan sutradarnaya temen KKN. Judulnya "Kamu dan Perasaan-perasaanku yang  Aduh". Ceritanya mengangkat realita kehidupan urban masa ini. Sangat relevan dengan apa yang sedang saya rasakan ditambah sindiran-sindiran yang harus di"iya"kan meski di dalam hati. Ya intinya saya cukup menikmati, dan saya senang mendapati penulis naskah sekaligus sutradaranya adalah temen saya sendiri.

Tiket masuk pertunjukan

Teman seperKKNan: Lee Mita, kak Abdii (penulis naskah/surtadara) Rino, Vetty, saya

Hmm.. udah dulu ya, cukup sekian cerita ala-ala nggak jelas ini. Sampai ketemu di tulisan-tulisan lain.

Komentar