Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Tidur

Ada hal menarik ketika berbicara tentang tidur. Kegiatan harian yang menghabiskan waktu hampir sepertiga umur kita. Menurut profesor Methew Walker di bukunya yang berjudul Why We Sleep, tidur 7-8 jam perhari secara rutin merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan fisik dan mental kita. Dengan tidur cukup, tubuh kita jadi punya banyak kesempatan untuk memulihkan diri setelah melakukan berbagai aktivitas seharian. Emosi kita juga akan cenderung lebih stabil, otak dapat menyerap dan mengolah informasi secara maksimal, dan menguatkan sistem kekebalan tubuh. Belakangan ini saya mencoba nurut sama profesor Walker, saya berusaha untuk tidur 7-8 jam setiap hari. Hampir setiap malam saya punya target untuk tidur pas jam 9, tapi lebih sering gagal. Saya selalu masih sadar di jam 11 malam. Menuju jam 12 Saya baru tertidur. Saya pikir ini hal yang mudah, ternyata tidak juga.  Berbicara soal tidur, saya juga tau sedikit tentang chronotype. Yaitu waktu tidur yang tepat untuk memak...

Cucian oh Cucian

Kemarin malam saya berencana untuk mencuci tumpukan pakaian yang sudah memanggil-manggil sejak hampir satu minggu lalu. Tapi rencana itu batal karena semalam saya terlalu asyik membaca sebuah novel. Sampai ketika sudah bosan membaca, jam sudah menunjukan pukul 10 malam. Besok pagi saja, gumam saya dalam hati. Toh sama saja kalau dicuci malam ini atau dicuci besok pagi. Lalu saya siap-siap dan langsung tidur. Rupanya para cucian ini tak rela ditinggalkan begitu saja, mereka datang ke mimpi saya! Di dalam mimpi, cucian itu muncul ke manapun saya pergi. Mereka seperti mengejar-ngejar minta segera dicuci. Mereka berteriak-teriak tak jelas, membuat saya merasa tertekan dan ketakutan. Saya terbangun, rupanya itu hanya mimpi. Syukurlah.. Lalu saya bawa para cucian itu dan saya mencucinya manual pakai tangan di kamar mandi. Saya cuci mereka satu persatu, saya peras dengan tangan, dan akhirnya tinggal dijemur. Lalu saya tinggalkan mereka di ember, entah untuk urusan apa. Saya merasa saya sudah ...

Ujian Tekad

Di salah satu buku karyanya, Paulo Coelho bilang kalau kehidupan punya dua cara untuk menguji tekad kita. Nomor 1, dengan tidak terjadi apa-apa. Atau nomor 2, dengan membuat semuanya terjadi berbarengan. Saya teringat sebuah kisah mitos tentang kodok rebus yang pernah saya tonton di channel ted-ed. Ceritanya begini, suatu hari ada dua ekor kodok yang lagi asik ngobrol di pinggir kali. Kemudian dua kodok tersebut diculik, mereka dibawa ke dapur oleh seorang koki. Kodok pertama dimasukkan ke dalam panci yang berisi air mendidih, seketika kodok itu langsung melompat keluar dari panci, lalu melarikan diri dari dapur sang koki. Di sisi lain, sang koki mengisi ulang pancinya dengan air dingin dan memasukkan kodok kedua kesana. Panci tersebut ditaruh di atas kompor dengan nyala api yang sangat-sangat kecil. Sang koki menaikkan nyala api sedikit demi sedikit, sangat sedikit demi sedikit. Kodok kedua tidak menyadari kalau suhu air di dalam panci semakin panas, sampai ketika ia akan menyadarinya...

Standar Tinggi

Sepertiga bulan Juni tahun ini sudah terlewati, tapi sayang diri ini masih saja takut melangkah, masih saja belum kemana-mana. Saya punya rencana besar untuk direalisasikan, namun entahlah.. rasanya sangat sulit untuk melaksanakannya. Mungkin karena saya punya standar yang sangat tinggi dalam mengerjakan segala hal, perfeksionis kalo kata orang. Kalo diingat-ingat, sepertinya kelakuan ini sudah saya kerjakan sejak, mm.. mungkin dari kecil. Paling jauh yang bisa saya ingat adalah dulu saat kelas 3 SD. Ceritanya, saat itu saya dan teman sekelas disuruh menyalin/mencatat isi buku ke dalam buku tulis. Kami sekelas baru pertama kali disuruh menulis menggunakan pulpen, karena saat kelas 1 dan 2 kami menulis pakai pensil. Guru di kelas 3 bilang kalau menulis menggunakan pulpen harus hati-hati karena jika salah tulis kami tidak bisa menghapusnya seperti saat menggunakan pensil. Beliau mungkin sangat menghargai kerapihan, ..ya mungkin, saya tidak tau, tapi saya ingat waktu itu tulisan tanpa...