Langsung ke konten utama

Tidur


Ada hal menarik ketika berbicara tentang tidur. Kegiatan harian yang menghabiskan waktu hampir sepertiga umur kita. Menurut profesor Methew Walker di bukunya yang berjudul Why We Sleep, tidur 7-8 jam perhari secara rutin merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan fisik dan mental kita.

Dengan tidur cukup, tubuh kita jadi punya banyak kesempatan untuk memulihkan diri setelah melakukan berbagai aktivitas seharian. Emosi kita juga akan cenderung lebih stabil, otak dapat menyerap dan mengolah informasi secara maksimal, dan menguatkan sistem kekebalan tubuh.

Belakangan ini saya mencoba nurut sama profesor Walker, saya berusaha untuk tidur 7-8 jam setiap hari. Hampir setiap malam saya punya target untuk tidur pas jam 9, tapi lebih sering gagal. Saya selalu masih sadar di jam 11 malam. Menuju jam 12 Saya baru tertidur. Saya pikir ini hal yang mudah, ternyata tidak juga. 

Berbicara soal tidur, saya juga tau sedikit tentang chronotype. Yaitu waktu tidur yang tepat untuk memaksimalkan produktivitas kita. Kita bisa mendeteksi kapan tubuh kita butuh tidur, berapa lama tubuh kita butuh tidur, kapan energi tubuh kita ada di posisi maksimal, kapan waktu yang tepat untuk olahraga, makan, dll.

Ada 4 jenis chronotype, yaitu bear, lion, dolphin, dan wolf. Untuk tau chronotipe tubuh saya, saya melakukan kuis berulang-ulang di website ini, dan hasilnya berubah-ubah. Saya mendapat chorontype lion dan pernah mendapat hasil bear. Menurut saya, dua chronotype ini lebih bagus daripada dua yang lain. Karena cocok dengan dunia kita yang memang tercipta untuk orang-orang yang aktif beraktivitas di siang hari.

Lebih jauh tentang chronotype bisa dibaca di buku The Power of When karyanya Michael Breus.

Sebagai orang yang terlahir biasa-biasa saja (bukan super human, bukan juga titisan dewa, hehe) dan punya chrnotype lion/bear, saya tidak mau merusak tubuh yang cuma satu ini dengan begadang. Saya merasa perlu merawat tubuh saya dengan baik, memenuhi hak tubuh untuk beristirahat. Baru setelah itu bisa dimaksimalkan.  

Semangat muda boleh, tapi jangan dzolim pada diri sendiri. Saya tidak mau lagi tidur yang semalam hanya 3-5 jam, memaksa diri buat melek lebih lama biar dibilang serius, mengorbankan waktu tidur biar terlihat bekerja keras.

Imbasnya malah pagi-pagi ngantuk, siang-siang lemes, susah konsentrasi, gampang terbawa emosi, pengen makan yang tinggi gula dan banyak lemak terus,. Ah, tak harus sebodoh itu ternyata.

Malah, dengan tidur cukup dan berkualitas, kita bisa beraktivitas seharian penuh dari subuh sampai isya dengan energi yang maksimal, pikiran yang siap, dan emosi yang stabil. Semua hal terlihat lebih jernih.

Komentar