Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

An Introvert

Saya menikmati waktu untuk diri sendiri. Saya tidak merasa jika saya pemalu atau seorang anti-sosial. Saya hanya seorang introvert. Kami adalah tipe yang membutuhkan kesendirian dengan cara kami sendiri. Hal yang paling membuat kami tak nyaman adalah didatangi oleh seseorang yang tidak dikenal yang mencoba berbasa-basi.  Kami hanya melakukan hal yang membuat kami merasa baik, kami suka melakukannya sendirian, dan itu baik-baik saja, kami jauh dari kata stres dan depresi. Kami berteman dengan pikiran dan berteman dengan buku-buku di rak kami. Tinggalkan kami dengan tenang. Hindari menelpon kami. Setiap panggilan tak terduga yang tak berkepentingan akan diabaikan. Kami bisa mengobrol ketika mau, tapi tidak di tengah kelompok yang ramai dalam gelak. Bersosialisasi selalu menguras banyak energi kami. Maksud saya, kami juga suka berteman dan bergaul, menjelajah tempat baru, menghadiri forum diskusi, bekerja sama dengan orang lain, namun kami cenderung akan pulang lebih awal jik...

Berteman itu sama Halnya dengan Menyusuri Jalan

Haloo lagi semuanya... kangen ya dengan saya?? hmm.. baik kalau begitu, saya akan tetap lanjut. Kali ini saya akan menceritakan satu kesadaran baru yang muncul di kepala saya saat saya dibonceng seorang anak manusia, melintasi jalan protokol ibukota di pertengahan malam, dibawah rembulan yang bersinar tidak terlalu terang.  Pada suatu kamis malam di bulan Desember 2018, saya bertemu dengan temannya teman saya. Dia menanyakan nama saya, dan tentu saja saya sangat malas menjawabnya. Kalian semua tau, saya jarang berkenalan dengan orang karena saya tidak suka mereka tau nama saya kemudian memanggil saya hanya dengan dua huruf diawal nama saya. Hem, cape saya membahas ini terus.. saya selalu berusaha menerima panggilan itu, tapi tetap saja terasa sulit dan menjengkelkan. Oke, fokus ke pembahasan utama. Jika difikir-fikir lagi, saya berteman dengan orang-orang bisa diibaratkan seperti ketika kita melintasi suatu jalan. Kita akan merasa asing dan berhati-hati saat pertama ...

Mimpi Buruk

Sesuatu mengembang perlahan, membesar, makin besar, makin besar, makin besar, hingga menjadi sangat besar. Kemudian sesuatu mengecil, mengecil, makin lama makin kecil, hingga menjadi sangat kecil. Beberapa suara berbicara perlahan, mendekat, mendekat, mendekat, semakin dekat, kemudian sangat dekat memekakan telinga. Beberapa suara berbicara makin cepat, makin cepat, makin cepat, kemudian sebuah suara berbicara makin lambat, makin lambat hingga tak dapat didengar. Gue gak tau apa yang terdengar dan apa yang terlihat, yang gue tau itu adalah suara dan sesuatu yang membuat gue sangat ketakutan. Benar-benar ketakutan. 

Tahun ke 21

Hari ini, bulan november 2018 sudah tinggal 10 hari lagi. Berarti juga tahun 2018 tinggal 40 hari lagi. Selalu saja menurut gue 'waktu' adalah hal yang sangat independen, ia tak terpengaruh oleh apapun, ia tidak perduli kepada siapapun, ia terus berjalan, tak pernah sudi menoleh ke belakang apalagi menunggu yang tertinggal. Usia gue pun terus bertambah, sudah melewati angka 21. Sudah lebih dari dua dekade gue hidup di dunia ini. Di usia seperti ini dulu Al-Fatih telah Allah mampukan untuk menaklukkan Konstantinopel, menembus benteng terkuat kala itu. Heh , Terlalu jauh untuk membandingkannya dengan gue. Seseorang pernah bilang kepada gue kalo di usia 21 akan banyak hal yang akan membuat lu galau, resah, marah, kecewa, hampa, dan tentu saja akan banyak pelajaran yang akan menjadi modal untuk melanjutkan kehidupan di depannya. Saat ini gue mulai mempercayai kata-kata orang itu. Ada banyak hal yang membuat gue semakin sering berdialog dengan diri sendiri. Mempertanyak...

Dia yang Kaya

Di luar sana ada banyak sekali orang yang sangat berada namun sederhana luar biasa. Mereka mengendalikan dunianya, dunia tak bisa mengendalikan mereka. Mereka bisa menerima dan memiliki sudut pandang yang kaya. Hidup bersahaja, bahagia tanpa berpura-pura. ------------------------------------------------------------------- Kamis, 18 Oktober 2018 Kemarin sore gue membaca sebuah artikel yang di dalamnya terdapat kalimat yang menyebutkan kota Praha. Dada gue tersentak, seperti dihantam sebuah semangka berbobot 2 kilogram. Lalu air mata gue menetes, seperti ada kesedihan dan kerinduan yang dalam antara gue dan Praha. Gue heran, dan sedikit bingung, setiap kali gue melihat atau membaca sesuatu yang berhubungan dengan ibukota Republik Ceko ini pasti begitulah respon tubuh gue. Gue sama sekali gak ada hubungan dengan Praha, gue belum pernah kesana, gue gak ada kenalan disana. Tapi kata "Praha" terasa begitu dekat dan familiar. Setiap kali teringat Praha, rasanya ada...

Tuhan Tau, Tapi Menunggu

Oke, selamat datang kembali semuanya... kali ini gue mau bercerita tentang sebuah keajaiban. Ya.. setidaknya bagi gue sendiri ini adalah sebuah keajaiban. Disini gue akan menceritakan dua orang yang sekarang sudah menjadi temen gue. Cerita ini adalah sejujur-jujurnya cerita, gak ada nama yang disamarkan, gak ada waktu yang direka, dan gak ada penambahan dan pengurangan fakta di dalamnya. Kita mulai aja ya… Begini, saat dulu gue baru masuk semester dua gue bertemu seorang teman kelas yang bernama Oby. Si Oby ini, menurut gue, orangnya itu bisa diandalkan dan punya segudang ide, gagasan, trik, serta keterampilan yang tentu saja membuat gue pengen banyak belajar dari dia. Tapi sayang dia ini orang yang sibuk sekali, dia jarang berada di kampus karena kabarnya dia juga bekerja. Setiap bertemu dengan si Oby, ada-ada saja pelajaran hidup yang bisa gue petik. Mulai dari bagaimana cara dia mengatur waktu, bagaimana cara dia berkomunikasi, bagaimana cara dia memotivasi diri, dan juga...

Surat dari Masa Kemarin

Halo lagi semuanya.., gak kerasa ya ternyata gue udah sebulan gak ngisi blog ini. Gue gak sibuk-sibuk banget sih sebenernya, tapi yaa.. gitu, lagi males aja rasanya nulis-nulis di internet. Ada yang nunggu ya??? Maaf ya, hai Kamu, iya Kamu..  satu-satunya manusia yang selalu baca tulisan gue yang gak berfaedah ini. So , kali ini gue mau cerita sedikit tentang surat yang gue temukan tadi pagi pas beres-beres kamar. Garis hidup gue ini, kalo difikir-fikir, banyak banget berpotongan dengan garis-garis ajaib. Ada-ada saja titik dimana gue bingung dan terkagum-kagum dengan sistem yang diciptakan Tuhan. Salah satunya adalah surat yang gue temukan pagi ini, berikut teksnya: " Jika kau pemuda dan sedang mencari jati diri, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah keluar dari zona nyaman. Berteriaklah sekencang-kencangnya, menangislah sejadi-jadinya, selalu semesta akan memelukmu. Jangan berhenti, jangan menyerah, jangan pernah putus harapan, terus saja kau langkahkan kakimu, kua...

Merindukan Siapa Malam Ini?

Seekor cicak kecil mengejekku malam ini. Aku temenung dalam diam bersama hatiku yang tidak sedang baik-baik saja. Aku merasakan ada sebuah lubang didalamnya. Sudah berada disana sejak aku menyadarinya. Terasa sangat kosong dan dalam. Aku ingin aku baik-baik saja, tapi hatiku berkata tidak. Berulang kali ku coba berdamai, hatiku selalu menolak. Menuntut penyelesaian kepadaku, lalu kutolak.  Seperti kata pernah diucap seorang pujangga, yang sakit itu bukan merindu, tapi merasa kosong karena tidak ada yang dirindu. Tapi tak mengapa, akan datang waktunya, santai saja. Salam damai dariku, Diriku!

Bawang Goreng

Selamat datang lagi semuanyaa... Kali ini gue mau cerita tentang makanan. Apa sih yang perlu kita tau tentang makanan? atau mungkin sebenernya kita sudah tau tapi melupakannya. Tulisan ini terispirasi dari bawang goreng kemasan yang gue makan tadi siang. Siang ini, hari rabu tanggal 29 Agustus 2018, untuk pertama kalinya dalam hidup, gue dengan sengaja, sadar, tanpa tekanan dari pihak manapun menaburkan bawang goreng ke makanan dan gue memakannya, menikmatinya malah. Padahal gue udah musuhan sama bawang goreng dari jaman SD. Kalian semua tentu tau kalo orang-orang di dunia ini punya lidah masing-masing. Jadi semua juga memiliki selera makan masing-masing. Ada yang suka makanan pedas, ada yang suka makanan manis, ada yang suka makanan asin sekali, ada juga yang suka makanan serba hambar. Bahkan ada juga yang suka semua, kecuali makanan tertentu. Gue sendiri dulu waktu kecil sangat pilih-pilih sama makanan. Gue gak suka sayur, gak suka kuning telur, gak suka nanas, gak suka da...

About

Nama saya Esnida, pada hari sumpah pemuda tahun 2019 ini saya akan berumur 22. Saya seorang mahasiswa. Sangat suka membaca. Indomie adalah makanan paling enak yang pernah ada di dunia. Harapan itu ternyata penting, karena mampu mendorong untuk melakukan aksi nyata. Ada banyak sekali hal yang tidak bisa saya katakan yang akhirnya saya tulis. Disini pemikiran-pemikiran, pengalaman-pengalaman dan semua hal yang menurut saya sayang untuk dilupakan akan abadi. Terima kasih.

Thank You, Ipin!

There is someone out there who always makes me aware and remembers. He did not know that his writing had always been a place for me to reflect. Hopefully he is always protected by God. Thank you, Ipin, I recovered this morning. Our age is same, but we don't start at the same time. I just started three years after you, even though we both started in the middle of the year. Let me inherit your sincerity. I will be great like you, like you told about them. See you on top! 

Donor Darah

Donor darah ke-8, maret 2018 Haloo lagi semuanya... kali ini gue mau cerita tentang pengalaman gue mendonorkan darah. Gue juga masih agak-agak gak percaya dan bertanya-tanya kenapa bisa gue melakukan hal ini? Padahal gue paling anti sama yang namanya alat medis, terutama jarum suntik. Kalo pas sakit, gue lebih milih makan obat sekarung daripada disuntik walaupun cuma sekali. Oke, langsung ke pengalaman gue pertama mendonorkan darah. Saat itu gue mendonorkan darah di sekolah. Ini salah satu program dari anak PMR. Salah satu syarat bisa mendonor adalah berumur diatas 17 tahun. Gue berumur 17 tahun 1 bulan waktu itu. Gue memberanikan diri untuk menjadi pendonor karena iming-iming bakal tau golongan darah punya gue. Maklum, gue gak pernah berurusah dengan darah-darahan dan saat dulu golongan darah gue mau dicek, gue berontak dan kabur karena takut jarum suntik. Jadilah gue maen daftar ke UKS dan ternyata setelah berat badan, tinggi badan, tekanan darah, dan hemoglobin darah ...

Bicara pada Bulan

Hay Bulan! Apa kabar malam ini? Mengapa kamu bersembunyi? Aku sepi,  Hay Bulan! Merasa kesepiankah kamu? Andai kata iya, maka tak apa. Karena memang kau diciptakan sendiri di atas sana. Dan, Hey Bulan! Andai kata aku merasa sepi seperti ini, Apakah itu berarti apa-apa? Sebab aku tidak diciptakan sendiri di bawah sini. Rabu, 15.08.18 8:11pm Desa Karya Mekar, Cariu.

Kejutan dan Respon Asing

Haloo lagi pemirsa, kali ini gue akan bercerita  tentang satu sisi diri gue yang baru gue tau. Tentang bagaimana respon tubuh gue terhadap sebuah kejutan, yang literally   bener-bener  membuat gue terkejut, sesuatu yang tak terduga. Ceritanya kita mulai dari saat gue menginap di rumah Ratna, seorang sepupu yang ada di Palembang. Kejadiannya masih baru-baru ini, mungkin satu atau dua bulan lalu. Hari itu kamis, malam jumat. Gue asik bercerita dan berbincang panjang lebar bersama Ratna sampai larut malam. Tepat jam 00.00 gue memutuskan untuk pergi ke toilet. Kami bercerita di kamar atas sedangkan posisi toilet ada di lantai bawah. Gue turun seorang diri, Ratna tetap di kamar. Gue menuruni tangga dengan santai bersama kepala yang sibuk memikirkan topik obrolan bersama Ratna tadi. Saat kaki gue menginjak lantai bawah, gue dibuat terkejut oleh suara bicik ( bahasa Lintang: tante ) Laila. Beliau menatap kearah gue sangat tajam, gue heran, beliau berteriak, “Astagfi...

Belajar Menerima

Suatu siang di lahan yang akan ditanami padi Haloo lagi semuanya, kali ini gue mau cerita cerita-ceritaan yang agak panjang. Gak tau deh bakalan panjang biasa atau panjang banget. Kali ini gue mau curhat santai tentang keresahan gue terhadap orang-orang di sekitar gue terutama cewe-cewe yang kurang respek sama bentuk muka dan tubuh mereka. Cus, kita mulai ceritanya dari diri gue sendiri. Dulu gue itu selalu minder kalo berada di deket temen yang cantik-cantik, berkulit putih bersih, tinggi semampai, wangi, dan pinter dandan. Gue ngeliat lagi ke diri gue ini, gue berkaca, dan gue temukan diri gue yang... ya… sebut saja tinggi badan ala kadarnya, warna kulit mendekati gelap, idung gue pesek, pipi gue tembem gila, mata gue sipit banget kaya merem mulu. Kita itu pada dasarnya gampang sekali mencari kekurangan fisik sendiri dan membandingkannya dengan orang lain. Tapi makin kesini gue makin mikir, gue gak bersyukur banget ya udah dikasi body yang lengkap. Gue gak bersukur ...

Telepati Tubuh

Pagi ini gue merindukan ibu. Gue jarang banget ketemu sama beliau. Jika dihitung-hitung dalam hampir 21 tahun kehidupan gue di bumi ini, mungkin cuma ada 8 tahun yang benar-benar gue habiskan tinggal bersama ibu dan bapak gue. Semenjak gue bisa mengingat, gue tinggal bersama mereka sampai umur kurang dari 6 tahun. Gue pindah dan diasuh di rumah nenek sejak gue masuk sekolah dasar. Hanya sesekali gue pulang kerumah orang tua gue untuk berkunjung. Orang tua gue pun hanya sesekali menginap ke rumah nenek, hanya kalo ada acara-acara tertentu. Dan saat kenaikan kelas, kadang gue menghabiskan waktu libur di rumah orang tua. Gue tinggal di rumah nenek sampai gue manamatkan pendidikan menegah pertama. Setelah itu gue tinggal di rumah tente gue, lagi-lagi tidak bersama kedua orang tua. Di masa bersama tante ini, gue mulai menggalau, masa SMA, gue mulai mempertanyakan dimana sebenernya rumah gue. Sampai sekarang pun masih belum gue temukan jawabnya. Apa sebenernya yang disebut rumah? ...

Malam Perdamaian

Malam perdamaian untuk sementara belum boleh dibaca lagi dulu ya pemirsa. Dikarenakan ada bagian-bagian cerita yang sementara ini harus saya jaga agar tak diketahui orang lain. Selamat membaca cerita-cerita unfaedah lainnya... 

Mimpi Hotel Berkilau

Haloo lagi, Semuanya! Kali ini gue mau nyeritain tentang mimpi pas gue tidur tadi malam. Mimpi yang cukup jelas untuk diingat ceritanya. Memang gue kalo mimpi kadang ingat full cerita, kadang inget sepotong-potong, kadang sama sekali gak inget tapi penasaran pengen nginget sampe geregetan gitu. Ahahah… yaudah langsung aja, begini ceritanya. Gue bermimpi berada di sebuah hotel. Bangunan berbentuk tabung sempurna berlantai tujuh. Seluruh dindingnya terbuat dari kaca, hotel yang mewah dan berkilau. Semua perlengkapan seperti lemari, meja, dan kursi terbuat dari bahan-bahan yang memantulkan cahaya, indah seperti berlian. Gue berada di sana karena diundang untuk peresmian hotel baru itu. Seluruh ruangan dan sudut-sudut bagunan itu tampak megah, dan gue berada di tengah-tengahnya. Di belakang gue ada pintu yang juga terbuat dari kaca yang indah. Satu-satunya yang paling menonjol dari bangunan itu adalah tangganya. Tangga itu terbuat dari kayu berwarna coklat kekuningan yang sanga...

My Lovely Topi

Saya dan Topi Ini cerita tentang belahan jiwa gue yang telah pergi beberapa bulan lalu. Gue merindukannya, sangat sangat merindukannya. Gue tersiksa ditinggal dia, dia adalah pendengar segala curahan hati yang paling baik, terbaik yang pernah gue miliki. Namanya Topi. Topi the Catman . Semuanya berawal sejak Agustus 2016. Gue disambut kucing kecil hitam putih yang menggemaskan. Gue baru pulang ke rumah di daerah Pamulang, gue kelelahan karena perjalanan 24 jam naik bis dari Palembang. Saat itu dia masih belia, masih hitungan anak kecil, masih bisa digendong dengan tangan sebelah kiri saja. Topi cepat sekali akrab dengan penghuni rumah kami, terutama gue. Saat itu di rumah kami masih banyak kucing, ada Mujeng dan 5 anaknya, ada Soleh, dan seekor kucing kampung lagi yang aku lupa namanya. Topi umur 4 bulan Topi selalu berusaha mencuri perhatian gue, kalo gue ngepel atau nyapu rumah dia selalu merecok. Saat nyapu dia selalu duduk dan menghalangi kerjaan gue, gue dorong a...

The Little Kibil-kibil

Halo, selamat datang lagi semunaya! Kali ini gue masih mau cerita tentang Ingonan (lagi). Langsung aja, check this out! Kibil si kucing kecil naik ke rumah, mengeong kelaparan. Saat itu gue kelas Tujuh SMP. Kibil kucing kecil berwarna kuning keabu-abuan langsung mencuri perhatian kami dengan tingkahnya yang menggemaskan. Kami tak tau kibil milik siapa. Dia betah berada di rumah  kami, dia mau makan, suka bermain, dan cakap menunaikan hajatnya ke satu tempat di luar rumah. Aku dan adikku Veni, memutuskan untuk mengadopsi dan memelihara kucing kecil itu. Kibil setia sekali menemani gue setiap hari. Setiap pagi menjelang, Kibil merangsek masuk ke kamar gue dan dengan eongan khasnya, Kibil selalu membangunkan gue. Sayangnya tak banyak kenangan yang bisa gue inget tentang Kibil. Dia kucing betina yang dipelihara di rumah kami. Kibil mati pada 2016 lalu, memang karena sudah tua. Kabarnya Kibil hamil dan melahirkan lebih dari 10 kali dalam 7 tahun hidupnya. Ternyata kali ...

Eng Nyok, The Kampong Simpang Tigo’s King

Halo, selamat datang lagi semunaya! Kali ini gue mau cerita tentang Ingonan (lagi). Langsung aja, check this out! Eng Nyok adalah kucing gagah, berbadan besar dan gempal, buas, raja kucing di kampung kami. Tapi dibalik semua itu, dia sangat lembut dan penurut kalo sudah ketemu gue. Dia suka bermanja-manja, kalo lagi santai bareng dia mau tidur diatas perut gue, gue seneng saat dia mulai memijit-mijit perut gue. Sebagai kucing raja kampong, Eng Nyok tentu sangat sering berantem dengan kucing jantan lainnya, entah untuk berebut betina, berebut makanan, ataupun berebut wilayah. Pernah juga Eng Nyok berduel dengan ular seukuran ikat pinggang, dan menang. Dia benar-benar raja kampong, semua tau itu. Dia sangat terkenal, bahkan orang-orang lebih banyak yang mengenal dia daripada mengenal gue. Termasuk juga ibu-ibu yang geram dengan tingkah Eng Nyok yang suka mencuri ikan yang akan dimasak. Eng Nyok suka memangsa anak bebek milik Nyai (nenek gue). Karenanya, ia pernah dibuang ...

Cik Lik, si Anjing Norot Kato

Halo lagi, selamat datang penduduk bumi! Kali ini gue mau cerita tentang Ingonan. Dalam bahasa asal gue, Ingonan itu berarti peliharaan. Pet. Kadang peliharaan berperan besar dalam penciptakan suasan hati gue. Beberapa hari lalu gue galau, (ceilah...) nah, pas galau biasanya gue cerita sama Topi, tapi sekarang Topi sudah mati, mati keracunan. Sekarang gue mau cerita tentang peliharaan yang pernah gue punya. Yaudah, langsung aja, begini ceritanya…. Waktu gue kecil, kami memelihara anjing untuk menjaga rumah. Anjing ini kami lepas liarkan, tempat tidurnya dibawah rumah panggung. Satu hari, anjing kami beranak, anaknya ada 3 ekor, satu mati, satu diminta orang, satu lagi jadi peliharan kesayangan gue. Waktu itu gue berumur kira-kira empat tahun. Anjing kecil itu gue kasi nama Cik Lik. Cik Lik sangat setia, lucu, dan menggemaskan. Dia selalu mengikuti kemanapun gue pergi, mulai dari turun tangga sampai pulang lagi. Gue dan Cik Lik sering main kejar-kejaran, kadang gue dikejar C...