Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Khilafah

  Assalamu'alaikum lagi teman internet! Apa kabar hari ini? 50 hari menuju tahun 2021, cepat sekali waktu berlalu. Okehh, hari ini saya mau mereview sebuah buku. Judulnya Khilafah, karya ustad Felix Siauw. Buku ini terbit pada september 2014. Ukuran kertas A5 dan memiliki tebal 296 halaman. Buku ini saya pinjam dari perpustakaan RQ. Ini adalah buku ustad Felix kedua yang saya baca setelah buku Beyond the Inspiration.  Saya sedikit salah kira dengan buku ini. Saya pikir buku ini adalah bacaan yang lumayan berat, ternyata, isinya sangat mudah dipahami. Desainnya tak seperti yang saya bayangkan. Buku ini penuh dengan gambar ilustrasi, tulisannya pun dibuat dengan berbagai warna dan berbagai jenis ukuran dan warna font. Sehingga membacanya sangat menyenangkan mata. Sebelum saya membuka buku ini, saya kira bisa menamatkan buku ini minimal 6 hari. Ternyata, bisa saya baca sekali duduk. Saya membaca buku Khilafah ini sekitar 1,5 jam. Buku ini menceritakan bagaimana dulu Islam berdiri...

Beyond The Inspiration

  Assalamualaikum teman internet! Kali ini saya mau review buku lagi. Judulnya Beyond The Inspiration karangan ustad Felix Y. Siauw. Buku ini pertama kali terbit pada Maret 2013. Sedangkan buku yang saya baca ini adalah cetakan ke 7 yang terbit pada Desember 2014. Buku ini pun saya dapat meminjam dari perpustakaan RQ PPA Tangsel. Secara fisik bentuknya biasa saja, ukuran panjang 21 cm x 15 cm. Tebal bukunya 267 + iii halaman. Secara keseluruhan buku ini membahas tentang apa yang menjadi dasar inspirasi dan dorongan umat muslim terdahulu yang bisa membangun peradaban baru di tengah dua imperium raksasa yaitu Persia dan Romawi. Pembahasan isi buku dimulai awal dari terciptanya manusia, awal terciptanya alam semesta. Menurut penulis, semesta yang kita hidup di dalamnya sekarang ini mutlak ada yang menciptakan dan mengatur. Ialah Tuhan bagi seluruh alam, Allah SWT. Saya pun setuju mengamininya. Selanjutnya, penulis mengajak pembaca berpikir dengan segala tanda-tanda yang ada di du...

Kita Selalu Bertemu Dengan Apa Yang Kita Cari

(pintu masjid Al-Mujahidin Pamulang) Assalamualaikum lagi temen internet! Semoga kamu baik selalu yaa. Semoga telah bertambah ilmu dan kekuatanmu. Saya ikut senang saat kamu bertambah pintar dan bertambah kuat, saya pun sedang berusaha melawan kegoblokan dan kelemahan diri ini, hehe... Kata salah satu ustad yang sering saya denger nasihatnya, sebagai muslim yang beriman kita harus tangguh . Intinya yang saya tankep adalah, pikiran kita nggak boleh bodoh, logika kita nggak boleh tumpul, makanya harus selalu belajar. Raga kita nggak boleh letoy kelemar-kelemer, harus selalu bugar dan sehat. Jiwa kita nggak boleh lemah, nggak boleh insekyuur terus, nggak boleh cengeng. Pokoknya kita harus mengusahakan menjadi muslim tangguh, terlepas dari segala ketentuan yang Allah takdirkan. Oke, kali ini saya mau nulis tentang kehidupan di dunia ini yang merupakan kumpulan pilihan-pilihan. Mari kita mulai tulisan ini dengan cerita dari buya Hamka. Ceritanya kira-kira begini, suatu hari seorang pria...

Awal yang Baru

Assalamu'alaikum lagi temen Internet, apa kabar hari ini? Semoga kamu sedang bahagia ya... Saya?? Secara teknis saya kurang baik hari ini, saya sakit perut dan beberapa kali pergi ke kamar mandi. Tapi tenang saja, saya waras dan lumayan bahagia hari ini. Hari ini adalah hari ulang tahun ELC yang ke-2. Saya senang, saya tersenyum dan terharu mengenang masa awal ELC berdiri dan menjadi organisasi resmi di FEB UIN Jakarta. Hari ini tercatat lebih dari 100 orang telah menjadi anggota resmi ELC. Dulu pada masa awal, kami hanya ada 12 orang. By the way , hari ini saya mau posting tulisan mengenai review buku. Judulnya adalah Awal yang Baru. Bacaan kali ini agak ekhem-ekhem isinya, ini adalah kali pertama saya membaca buku bertema dunia pernikahan. Buku yang pertama kali terbit Juli 2020 ini saya beli secara online dari penulisnya langsung. Namanya mbak Khairunnisa Syaladin, serang perempuan berdarah Aceh. Beliau telah menamatkan pendidikan di jurusan farmasi UGM pada 2014 lal...

Pamulang-Ciledug dan Tas Butut berharga 100 juta

(minggir jalan) Hallo lagi temen internet, selamat datang kembali di blog ala-ala aduhaii ini, seperti biasa, mari kita mulai tulisan ini dengan sepotong doa. Semoga kamu yang membaca tulisan ini dalam keadaan sehat dan bahagia, aamiin. Dan jika pun dunia sedang tidak berpihak padamu, tolong bersabarlah, situasi itu hanya sementara. Ada kiriman salam dari saya untukmu, telah saya kirim siang ini pada tanggal 8 Agustus 2020. Sudah sampaikah padamu? Aku harap iya, dan kau sedang tersenyum. Baiklah, hari ini saya akan bercerita pengalaman mingguan, kali ini perihal pekerjaan. Setiap hari saya bekerja sebagai admin di salah satu usaha rintisan di daerah Tangerang Selatan. Lebih dari admin, saya merasa sedang mengelola operasional usaha ini sendirian. Mulai dari belanja stok, menjemput barang, melakukan sales, menerima pesanan customer dan memprosesnya, packing barang, mengirimkan dan mengantarkan pesanan, sampai membuat laporan penjualan dan pembelian saya sendiri yang melaku...

Totto-Chan: Gadis Cilik di Jendela

Haloo lagi kawan, selamat datang kembali di blog ala-ala aduhaii ini, hehe... Kali ini saya mau review buku, judulnya Totto-Chan: Gadis Cilik di Jendela. Oke, tanpa banyak basa basi, Kita langsung mulai saja, check it out! Buku ini saya pinjam dari sepupu, sepertinya sudah sangat lama buku ini nggak pernah dikeluarkan dari lemari. Baunya sudah seperti buku-buku yang sudah sangat tua, warna kertasnya pun mulai mencoklat. Saya tidak tau buku ini cetakan tahun berapa karena halaman awal-awal buku sudah hilang. Untunglah sampulnya masih utuh. Buku ini pertama kali terbit di Jepang sekitar tahun 1980an. Baru kemudian diterbitkan dalan berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Nama penulisnya adalah Tetsuko Kuroyanagi. Bentuk buku ini sama seperti buku-buku biasa, ukuran kertas A5. Halamannya pun tidak banyak, hanya 271 halaman.  Saya membaca buku ini sekitar 4 hari, rasanya lumayan cepat karena saya juga sedang membaca buku yang lain. Totto-Chan cuma buku selingan pikir sa...

Wacana 5 Tahun Akhirnya Terealisasi

member LC Mndapa periode gaib Assalamu'alaikum pembaca... selamat datang kembali di blog ala-ala aduhaii ini, masih bersama saya si penulis random yang kali ini mau cerita tentang pengalaman menyambung ukhuwah ( ceilah menyambung ukhuwah ).  Ett, tapi beneran ini ceritanya perjalanan menyambung ukhuwah (ikatan persaudaraan). Oke, mari kita mulai dari flashback dulu ke masa SMA (sebenernya MAN sih). Here we go... Saat sekolah, saya punya beberapa temen yang lumayan akrab. Setiap hari bertemu dan pulang bareng. Sebenernya kami tidak pernah satu kelas, dan pun kami beda jurusan. saya jurusan ilmu sosial, dan temen saya ada yang IPA, ada yang keagamaan. Kami seperti teman lintas jurusan saja hehe Selain lintas jurusan, pertemanan kami juga lintas angkatan. Tapi walaupun beda kelas, beda jurusan, beda angkatan, kami dekat karena sebuah organisasi. Waktu itu namanya LC alias library community, kabarnya sekarang LC sudah menjadi ekskul resmi. Sebenernya, saat periode kepengurusan kami, LC...

Bye-bye Sekali Pakai

Haloo lagi teman internet! Ketemu lagi kita.. semoga kamu lagi baik-baik aja ya.. semoga harimu menyenangkan. Semoga selalu aman dan tenang. Baik, kembali lagi pada sesi review buku. Kali ini saya mau nyeritain buku yang judulnya Bye-bye Sekali Pakai. Tulisan mbak DK Wardhani atau yang biasa disapa mbak Dini. Mbak Dini ini adalah salah satu aktivis gaya hidup minim sampah yang paling banyak pergerakannya di Indonesia. Buku ini diterbitkan oleh Bentala Kala, Kelompok PT Rumah Main Anak. Buku punya saya adalah cetakan pertama, pre-order yang terbit bulan januari 2020. Keseluruhan ada 168 halaman, designnya sangat colorful dan banyak ilustrasinya. Dimensinya  panjang 23 cm dan lebar 15 cm. Harganya Rp 80.000. Ada sedikit cerita pas saya mesen buku ini. Gini, kan saya pre-order dari bulan Januari, terus bukunya baru sampe rumah sekitar akhir Februari. Pas dibaca 10 halaman, eh balik ke halaman 1 lagi, penerbitnya salah susun halaman. Jadinya halaman 1-10 ada 2 ran...

Khadijah: Ketika Rahasia Mim Tersingkap

Hallo lagi Internet.. Udah sebulan lebih saya nggak nulis-nulis di sini. Resolusi gagal alert ! Hahaha.. Dulu pas tahun baru saya punya resolusi buat produktif nulis di blog ini. Targetnya, posting dua tulisan setiap minggu. Hari selasa jadwal posting review buku dan hari sabtu review kegiatan/pembelajaran selama satu minggu itu. Alhamdulillah bulan januari sampe pertengahan februari masih ada postingan, dan semuanya tentang review kegiatan. Nahas, semua jadwal posting review buku telah terlewat. Tulisan kali ini adalah postingan  pertama review buku di tahun 2020. Sudah lumayan telat untuk awal menjalankan resolusi tahunan. Tapi tak apa, untuk beberapa hal, terlambat itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Wess.. kita mulai saja. Sesuai dengan judulnya, kali ini saya akan mereview buku yang judulnya Khadijah: Ketika Rahasia Mim Tersingkap. Udah pada tau pasti ini buku isinya apaan? Ya, ini adalah sebuah novel yang menceritakan kisah hidup sang kekasih kekasih-N...

Hiburan Receh Rendahan

channel YT keluarga Beti Haloo lagi internet.. Semoga kita semua masih tetap dalam kasih sayang Tuhan ya.. Kali ini saya saya mau cerita tentang hiburan, dan hubungannya dengan selera kebanyakan orang di sekitar saya. Nyerempet-nyerempet agak julid sih.. tapi ya.. let's do this . Dulu saya heran sama kelakuan banyak orang, terutama pada selera hiburan mereka. Saya heran kok bisa ada orang yang suka banget sama dangdut yang katanya musik "rendahan" dan tak berkelas, musik-musik pop mellow yang "alay", dan musik-musik serampangan asal jadi yang tak punya makna. Sedangkan saya lebih nyaman mendengarkan musik-musik jazz, folk, syair-syair indah, dll. Nggak cuma soal musik, soal tontonan juga. Saya heran, kok temen-temen saya yang notabene adalah mahasiswa, yang punya keterampilan dan intelektualitas yang sebut saja lebih tinggi daripada rata-rata orang biasa, malah suka nontonin sinetron sampah di tv. Atau menonton acara-acara nggak berfaedah yang sebu...

Cerita Aja Pokoknya

Haloo lagi internet! Apa kabar? Seseorang pernah mengatakan sesuatu. Dia bilang brotowali itu pahit, garam itu asin, cabai itu pedas, lemon itu asam, kau tau apa yang manis? Senyuman mu, iya kamu si pembaca kata ini. Oke, kali ini saya mau cerita dikit tentang pengalaman saya hari ini. Oiya, sekarang hari sabtu tanggal 8 Februari 2020. Saya bangun sangat sangat sangat sangat telat. Omaygat! saya bangun jam 8 pagi! astaga! Sebenernya saya sudah bangun sebelum subuh, tapi karena masih ngantuk banget, saya tarik selimut lagi, kebetulan saya lagi nggak sholat. Dan akhirnya kebablasan sampe jam 8 deh. Agenda pertama pagi ini terlewat, saya bolos kelas tahsin. Seharusnya saya sudah di kelas sejak jam 6. Saya merasa sangat bersalah, entahlah.. sedikit takut juga sebenernya, hehe.. Mood saya langsung berantakan tadi pagi. Saya mulai berpikir bahwa hari ini akan sia-sia. Saya jadi males masak, lalu tidak sarapan. Beberapa jam berikutnya saya habiskan dengan bersih-bersih kamar s...

Tinggal Pilih

Saya teringat pesan nenek saya dahulu, saat saya beralasan ini itu untuk tidak pergi mengaji subuh. Saya bilang saya mau saja pergi ngaji subuh, tapi saya sedang tidak enak badan, saya juga masih ada PR yang belum selesai, saya bilang bisa saja guru ngajinya nggak dateng, bisa saja teman saya juga nggak pada dateng karena kami ada PR, saya begini, saya begitu.. Biarpun demikian, saya tetap meyakinkan nenek bahwa saya mau mengaji. Saya tidak mau nenek menganggap saya malas mengaji. Saya juga tidak mau berdosa karena bolos mengaji. Tanggapan nenek waktu itu hanya dengan sebuah pernyataan. Kira-kira begini katanya: " Nak? Pe tak nak? Kalu nak, seribu daye. Kalu tak nak, seribu dalih. " Jika ditranslate ke bahasa Indonesia, artinya adalah: "Mau? Atau tidak mau? Kalo mau, akan ada seribu cara. Kalo nggak mau, akan ada seribu alasan." Sekarang ini baru saya mengerti makna dari kata-kata itu. No Excuse . Jika kita benar-benar menginginkan sesuatu, jika kit...

Potek Urang Teh

Haloo teman internet.. keur potek urang teh.. kalo ditranslate ke bahasa Indonesia, itu artinya: lagi patah hati nih saya. Yeah, saat ini saya sedang patah hati. Kenapa eh kenapa? Karena eh karena, saya ditolak oleh 5 orang sekaligus! woah.. emang ngapain sampe ditolak 5 orang? Gini ceritanya, Pas kemaren hari selasa tanggal 14 Januari saya ikut kelas TFM. Sejenis kelas pembentukan mindset pengusaha sekaligus perencanaan membangun dan mengembangkan usaha masing-masing. Disana saya kembali tercerahkan dan recharge semangat buat serius bikin usaha. Disana semua peserta juga sempat ditanya udah punya usaha apa atau mau mengembangkan usaha di bidang apa? Semua orang menyebutkan bidang usaha yang pengen mereka kembangkan. Kecuali saya, saya sangat tidak pede karena saya takut cuma omong kosong lagi yang keluar dari mulut saya. Lalu setelah acara itu selesai. Saya lanjut datang ke rumah salah satu guru kehidupan saya. Disana saya cerita tentang diri saya yang plan bisnisny...

Menjadi Relawan Banjir Tahun Baru

Kali ini saya mau sedikit share pengalaman pas ikut nganterin bantuan buat korban banjir dan tanah longsor di awal tahun baru 2020. Kami membuka penggalangan dana secara online, membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin membantu para korban. Berupa materi seperti pakaian, obat-obatan, makanan, uang, dll. Alhamdulillah donasi yang terkumpul lumayan banyak. Berupa uang sekitar 25 juta dan juga pakaian.  uang itu kemudian kami belanjakan barang-barang kebutuhan korban banjir. Seperti makanan, selimut, handuk, peralatan sholat, popok bayi, genset, dll. Kegiatan kami terbagi menjadi 3 agenda. Yaitu ke Tangerang, Bekasi, dan Kabupaten Bogor. Perjalanan pertama kami mulai pada hari kamis tanggal 2 Januari. Sebelum berangkat ke lokasi bencana, kami berbelanja dulu kebutuhan korban banjir yang akan disalurkan. Saat itu kami baru mulai gerak buat belanja sehabis magrib.  keseruan berbelanja kebutuhan korban banjir Kami selesai berbelanja hampir jam 9 malam. Lalu la...

Teman Per-ibu-ibu-an

Haloo lagi internet! Apa kabar? Masih sehatkan jiwamu? Tetap kuat yaaa. Hidup ini kadang memang tidak mudah. Jangan menyerah, terima kasih untuk tidak menyerah, saya bangga dengan mu. Oke, kali ini cerita saya adalah tentang teman-teman per-ibu-ibu-an pengajian. Saya pertama kali bergabung dan mengenal mereka dalam kegiatan belajar tahsin di  masjid Al-Mujahidin Pamulang. Kami sama-sama menuntut ilmu untuk memperbaiki bacaan Al-quran setiap sabtu pagi dari jam 06.00.  Pertemuan rutin setiap pekan ini lama-lama menjalin ikatan persahabatan yang kuat diantara kami. Kami juga beruntung karena guru kelompok kami adalah ustadzah yang sabar dan pengertian. Tidak terasa sudah 2 semester pembelajaran sudah kami lewati bersama. Dari sama-sama berada di kelas tahsin 1, kemudian lanjut ke kelas tahsin 2, dan sekarang di semester 3 kami sama-sama masuk kelas takhossus. Selain bertemu dan saling berakraban saat di kelas, kami juga beberapa kali sudah membuat acara makan-ma...

Ikut Training PPA (Pola Pertolongan Allah)

dar kiri: bunda Fitri, Mawar, Melis, saya, Teh Ibah Haloo lagi teman per-internet-an duniawikuhh... apa kabar kamu? semoga baik-baik saja ya. Kali ini saya akan cerita tentang pengalaman ikut training PPA alias Pola Pertolongan Allah. Sebenernya saya ikut agenda ini pada tanggal 21 Desember 2019, tapi baru terniat nulis ceritanya hari ini hehe... Oke kita mulai aja. Jadi temen-temen, ini tuh adalah semacam training motivasi untuk menyadarkan kita (umat muslim) biar kembali ke jalan yang benar. Ya, kembali ke jalan yang benar sesuai fitrah seorang muslim. Kembali ke jalan yang benar setelah terombang-ambing di dalam kehidupan per-duniawi-an yang tak jelas pangkal ujungnya ini. Seperti training motivasi pada umumnya, disana saya dibuat nangis, inget dosa, inget Tuhan, ingat mati. Tapi yang paling saya syukuri adalah, kali ini tangis saya bukan sekedar tangisan buaya. Saya merasa training kali ini berhasil menyadarkan saya, sehingga sedikit demi sedikit muncul perubahan pa...